Gorontalo - Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas III Gorontalo bekerja sama dengan Dekranasda Provinsi Gorontalo dan Dinas Kumperindag Provinsi Gorontalo gelar pelatihan teknis sulaman karawo, Senin (5/2).
Sebanyak 30 orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) tampak sangat antusias mengikuti pelatihan kemandirian yang akan berlangsung selama 30 hari tersebut.
Pada hari pertama ini para peserta pelatihan diberikan materi awal, pengenalan bahan sulaman, berbagai motif dari karawo serta cara pengirisan pada kain yang akan di sulam.
Karawo sendiri merupakan kain tradisional khas Gorontalo, berasal dari bahasa Gorontalo yang artinya sulaman dengan tangan, yang orang-orang diluar Gorontalo mengenalnya dengan sebutan kerawang.
Kalapas Perempuan Gorontalo, Meita Eriza, sangat mengapresiasi pelatihan ini sebagai tambahan bekal dan pengisi waktu luang bagi para warga binaan. “Pelatihan kemandirian ini adalah salah satu bentuk pelatihan yang diberikan di bidang kerajinan tangan untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan kerja para WBP,” tuturnya.
Ia melanjutkan bahwa karawo/kerawang merupakan produk seni budaya khas provinsi Gorontalo yang memiliki nilai seni sangat tinggi karena dibuat melalui proses penyulaman manual yang sangat rumit.
"Oleh karenanya pelatihan sulam karawo ini sangat penting diikuti dengan serius oleh para WBP agar selain meningkatkan skill juga bisa memberikan manfaat dari segi ekonomi," tambah Meita. (Humas LapuanGo!)