Gorontalo - Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas III Kanwil Kemenkumham Gorontalo terus berupaya memberantas buta huruf Al-Qur'an pada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) melalui program pembinaan kerohanian, Senin (19/2).
Hal tersebut tentunya menjadi salah satu fokus utama dalam pembinaan kerohanian karena masih banyaknya warga binaan yang tidak bisa membaca Al-Qur'an.
Oleh karenanya, Kalapas Perempuan Gorontalo Meita Eriza melalui Kasubsi Pembinaan Sri Meriyanti Ma'ruf dan jajaran terus memaksimalkan program belajar baca Iqro dan Al-Qur'an kepada warga binaannya.
Sri Meriyanti Ma'ruf, menjelaskan bahwa belajar baca Iqro dan Al-Qur'an bagi warga binaan biasanya diberikan oleh Staf Subseksi Pembinaan dan Penyuluh Agama dari Kementerian Agama Kabupaten Gorontalo setiap harinya secara bergantian.
"Belajar baca Iqro dan Al-Qur'an tidak hanya diberikan oleh Petugas kami saja, namun kami juga telah bekerja sama dengan Kementerian Agama Kabupaten Gorontalo dalam memberikan penyuluhan agama pada warga binaan," tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Kalapas Perempuan Gorontalo Meita Eriza menyampaikan akan terus memaksimalkan kegiatan yang positif ini agar para warga binaan semakin antusias untuk belajar baca Al-Qur'an.
"Hal ini juga sejalan dengan program pembinaan kepribadian di Lapas Perempuan Gorontalo untuk mengentaskan buta baca Al-Qur’an bagi para warga binaan muslim yang belum bisa membaca Al-Qur’an," tambah Meita.
Ia juga berharap para warga binaan tersebut dapat dengan lancar membaca Al-Qur'an dan mengamalkannya sesudah menjalani masa pidana serta mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. (Humas LapuanGo!)