Gorontalo - Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas III Gorontalo mengangkat potensi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dalam menyulam dan memproduksi karawo.
Hal ini terlihat dari diselenggarakannya pelatihan teknis sulaman karawo/kerawang yang bekerja sama dengan Dekranasda Provinsi Gorontalo dan Dinas Kumperindag Provinsi Gorontalo.
Karawo sendiri merupakan kain tradisional khas Gorontalo, berasal dari bahasa Gorontalo yang artinya sulaman dengan tangan, yang orang-orang diluar Gorontalo mengenalnya dengan sebutan kerawang.
Seni membuat karawo yang disebut “Mokarawo” ini merupakan seni yang telah diturunkan dari generasi ke generasi sejak masa kerajaan Gorontalo masih berjaya. Keindahan motif, keunikan cara pengerjaan, dan kualitas yang bagus membuat karawo mempunyai nilai yang tinggi, sehingga dipandang perlu untuk dijaga dan dilestarikan.
Setelah pelaksanaan pembukaan pelatihan, terlihat Ketua Dekranasda Provinsi Gorontalo Fima Agustina bersama Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Gorontalo Heni Susila Wardoyo dan Kalapas Perempuan Kelas III Gorontalo Meita Eriza mendatangi Warga Binaan yang sedang menyulam karawo.
Pelatihan sulam karawo ini bertujuan agar para WBP dapat mengasah kemampuan dan kreatifitasnya serta untuk pengembangan sektor kerajinan khususnya sulaman karawo. (Humas LapuanGo!)