Gorontalo - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Gorontalo, Fima Agustina, mendorong Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Perempuan Kelas III Gorontalo untuk menggeluti dunia persulaman, khususnya kain karawo yang menjadi khas daerah Gorontalo.
Hal tersebut disampaikannya pada pembukaan pelatihan teknis sulaman karawo bagi WBP Lapas Perempuan Kelas III Gorontalo yang juga bekerja sama dengan Dinas Kumperindag Provinsi Gorontalo.
Pelatihan yang akan berlangsung selama 1 bulan tersebut akan diikuti sebanyak 50 orang WBP terdiri dari 30 orang Pemula yang akan dilatih untuk pengirisan dan sulaman karawo serta 20 orang lainnya akan didampingi untuk penyulaman karawo.
Dalam sambutannya, Fima juga menjelaskan bahwa saat ini produk kerajinan dan olahan pangan dapat bersaing di manca negara. Namun persaingan di pasar dunia semakin berat sehingga upaya untuk meningkatkan daya saingnya harus terus dilakukan.
"Salah satu langkah yang Dekranasda lakukan dalam meningkatkan daya saing yaitu bekerja sama dengan Lapas Perempuan Gorontalo dalam memberikan pelatihan sulaman karawo agar dapat berkembang dan menumbuhkan kreatifitasnya," ucap Fima.
Sementara itu, ia juga menjelaskan bahwa bentuk pelatihan yang akan diberikan kepada para peserta dimulai dari nol yaitu pengirisan sampai dengan sulaman.
"Kami juga melakukan pendampingan kepada mereka yang sudah mahir agar bisa mempunyai kepercayaan diri yang besar dan mampu serta mau memasarkan produknya sampai keluar," tuturnya.
Ia juga berharap melalui pelatihan ini para peserta bisa memanfaatkan waktu luang di dalam lapas dan dapat meningkatkan keterampilan serta skill yang bisa menjadi bekal setelah selesai menjalani masa pidana nantinya. (Humas LapuanGo!)