SEMAKIN MAHIR, WBP LAPAS PEREMPUAN GORONTALO MEMBUAT SULAMAN KARAWO

Gorontalo - Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas III Gorontalo terus mendorong Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) untuk tetap produktif dan kreatif melalui program pembinaan kemandirian sulam karawo/kerawang, selasa (26/11). Karawo sendiri merupakan bahasa Gorontalo yang artinya sulaman dengan tangan dan lahir dari proses panjang yang merupakan buah dari ketekunan para perajin. Proses menyulam karawo terdiri atas 3 tahap yaitu iris-cabut kain, menyulam dan proses finishing. Dengan penuh kehati-hatian dan ketelitian, menyulam karawo ini sudah menjadi kegiatan rutin dari warga binaan pada program pembinaan yang dijalankan oleh Lapas Perempuan Gorontalo. Dalam pembuatan kain sulaman karawo/kerawang ini, warga binaan yang awalnya bisa menghasilkan sebanyak 2-3 motif dalam sehari kini wbp bisa mengahsilkan 4-5 motif dikarenakan dalam menyulam membutuhkan waktu berjam-jam. Warga binaan yang terlibat tersebut telah mengikuti pelatihan-pelatihan kemandirian bersertifikasi yang bekerja sama dengan stakeholder terkait sepeti Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gorontalo, Loka Latihan Kerja Kota Gorontalo dan pihak ketiga lainnya. Kalapas Perempuan Gorontalo, Meita Eriza dalam penyampaiannya mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk keseriuasan Lapas Perempuan Gororontalo dalam mendorong Kreativitas dan Program Kemandirian Warga Binaan Lapas Perempuan Gorontalo. (Humas LapuanGo!) Kemenkumham Gorontalo, Heni Susila Wardoyo